Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Softskill


   A.  PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
 Kesehatan Mental  diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).Dalam kehidupan sehari-hari kata-kata sehat sering kali di pakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal atau dalam kondisi yang normal.
Berikut ini ada beberapa pengertian sehat :
Ø  Menurut WHO
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle 1994):
1.      Memperhatikan individu sebuah  sistem  yang menyeluruh
2.  Memandang sehat dengan  mengidentifikasi lingkungan  internal  dan eksternal.
3.      Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Ø  Sehat menurut DEPKES RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Setiap pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya. UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Ø  Konsep sehat menurut Parkins
Konsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
Ø  Menurut White
Menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Ø  Menurut Dian Mohammad Anwar
 Menurut Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi dan Studi Kesehatan Jiwa Islami Indonesia), pengertian kesehatan dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung dalam kata afiat. Konsep Sehat dan Afiat itu mempunyai makna yang berbeda kendati tak jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing-masing kata tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak disebut. Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.


   B.  KONSEP SEHAT
Konsep sehat dikembangkan berdasarkan :


     1)      DIMENSI EMOSIONAL
Menurut Goleman emosional merupakan hasil campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih           dan senang.


Sehat secara fisik tidaklah berarti ketika tidak dapat mengkontrol emosi. Ibarat seperti sayur tanpa garam. Emosi sangat mudah di pengaruhi oleh kondisi lingkundan dan budaya. Emosional yang sehat terlihat dari kemampuan sesorang untuk mengekspresikan emosinya, mengenali seperti apa emosi dirinya, kemampuan untuk mengontrol emosinya, dan bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul pada dirinya. Jadi kesimpulannya, kondisi emosional kita sehat dapat terlihat dari kita mengekspresikan emosi-emosi kita disaat yang tepat, dapat menerima emosi orang lain dan dapat memahami emosi. Misalnya, jika orang lain memarahi kita, padahal kita tidak bersalah, maka kita merasa marah bukannya senang.

     2)      DIMENSI INTELEKTUAL
Memecahkan masalah dengan pikiran yang tenang, yang dapat memecahkan masalah                     tersebut. 


Kecerdasan dapat mempengaruhi tingkat emosi seseorang. Ungkapan tersebut menunjukan kercerdasan seseorang bisa terlihat dengan cara ia mengontrol emosi, Persepsi realitas dari sudut pandangnya dan kemampuan memecahkan permasalahanya. Kesehatan intelektual ialah kemampuan mengendalikan kecerdasanya dalam berfikir baik itu berfikir secara baik maupun buruk. Kesehatan berdasarkan intelektual dapat juga terlihat dari pola fikir seseorang yang memiliki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau dalam mengambil keputusanya. Kesehatan intelektual  juga meliputi usaha untuk secara terus – menerus tumbuh dan beljar untuk beradaptasi secara efektif dengan perubahan yang baru, serta Kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar personal, keluarga, dang pengembangan karier orang tersebut.

     3)      DIMENSI SOSIAL
Seseorang dapat melakukan perannya dalam lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi        dengan baik.


Seseorang dikakan sehat secara mental apabila ia mampu berinteraksi dengan linkungan sekitar dan mempunyai hubungan timbal balik linkungan tersebut dan juga mampu bekerja sama dengan linkungannya. Kesehatan Sosial dapat dilihat dari kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, perilaku kehidupan dalam masyarakat. Kesehatan sosial dapat dilihat juga dari kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupan pribadi dan keluarganya sehingga memungkinkan bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya. Ataupun behubungan  dengan kelompok maupun dengan organisasi dengan baik tanpa membedakan agama, suku, sosial ekonomi, politik dan lainnya dengan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

     4)      DIMENSI FISIK
Suatu kondisi tubuh yang di haruskan dengan kondisi tubuh sehat.


Ketika tubuh atau fisik tidak cacat, tidak mengalami suatu penyaki dan tidak memeliki kekurangan suatu apapun makan fisik kita dikatakan sehat. Kesahatan fisik merupakan dimensi yang dapat ditelaah secara langsung atau memiliki dimensi yang paling nyata. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. Serta menyelesaikan tugasnya sehari-hari, pencapaian kebugaran (seperti kardiovaskular, paru, dan gastrointestinal), menjaga nutrisi tetap adekuat, dan ketepatan proporsi tubuh dari timbnan lemak, bebas dari penggunaan obat-obatan,alcohol, dan rokok. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sehingga, kesehatan fisik juga mempengaruhi pada perkembangan psikologi dan sosial kita, apabila perkembangan fisik kita bagus maka akan berdampak pada mempengaruhi pada perkembangan psikologinya sehingga dapat berjalan dengan baik.
  
     5)      DIMENSI SPIRITUAL
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian. Dengan menyerahkan diri dengan bersujud                 dengan kepercayaan agama masing-masing.


Menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang ada pada agamnya, serta taat menjalankan perintah Tuhan dan  mampu mengekspresikan rasa syukur terhadap suatu nikmat pemberian Tuhan YME, maupun kemauan berserah diri kepada Tuhan jika sedang mengalami suatu permasalahan yang sekiranya dia sudah tidak sanggup lagi, ketika seesorang memiliki hal tersebut maka dapat dikatankan orang tersebut sehat secara spiritual. Dan orang dapat dikatan sehat secara spritual ialah orang yang memiliki ketenangan jiwa, memiliki pikiran yang jernah dan tidak melakukan atau bertindak dalam hal- hal yang diluar batas kewajaran dan dapat befikir rasional, sehingga tercermin dalam bagaimana orang tersebut bertindak dalam kehidupan sehari – harinya.Sehingga seseorang yang sehat secara spiritual ialah  orang yang menjalankan norma dan aturan yang tidak menyimpang dari ajaran agamanya tersebut. Seperti contoh, ketika di diagnosa menderita penyakit kronis , adakalanya selalu memohon dan meminta kesembuhan kepada Allah swt.

KESIMPULAN
       Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial).  Konsep sehat dibagi menjadi dimensi emosi, intelektual, sosial, spiritual, fisik memperlihatkan bahwa konsep sehat tidaklah bisa dipisahkan seperti hanya sehat emosi dan intelektualnya namun tidak sehat secara spiritual. Seseorang dikatakan sehat apabila ia sehat secara lima dimensi tersebut. Ke-lima dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling mengikat dan melengkapi satu sama lain.