A. PENGERTIAN
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Pendapat
beberapa ahli tentang pengertian Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu :
1. M.T.E.
Hariandja (2002) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena
itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi.
2. Mathis
dan Jackson (2006) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah
organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan
efisiensi guna mencapai tujuan organisasi.
3. Chartered
Institute of Personnel and Development (CIPD)
dalam Mullins (2005), Sumber Daya Manusia dinyatakan sebagai strategi
perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja
usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung
strategi.
4. Sonny
Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau Human Recources mengandung dua
pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam
proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan
oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua,
SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha
kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai
kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
atau masyarakat.
5. Hasibuan
(2003) pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Dari
definisi – definisi para ahli saya memberi kesimpulan bahwa sumber daya manusia
bisa diartikan sebagai suatu keahlian yang dipunyai oleh setiap individu dalam
bidang tertentu yang mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu
kelompok atau organisasi dengan memberi kegiatan yang mengatur tentang cara
strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia
untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses
untuk mendukung strategi yang ditetapkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan
B. PENGERTIAN
ORGANISASI
Organisasi
dalam arti Statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan
manajemen berlangsung, dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki
daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggung jawab.
Organisasi
dalam arti Dinamis merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung
dalam suatau wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah
ditetapkan secara bersama pula. Dalam arti paling umum, psikologi organisasi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu dan perilaku
kelompok dalam aturan organisasi formal.
Beberapa pengertian
organisasi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Organisasi
Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama. James D .mooney mengemukakan bahwa organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Chester
I Bernard: berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
3. Stephen
P. Robbinss: menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari
definisi – definisi para ahli saya memberi kesimpulan bahwa organisasi memiliki
arti penting dalam masyarakat karena
organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam
lingkungan & kehidupannya, organisasi bisa sebagai pendukung proses
sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat, yang paling utama
organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang
berbeda – beda. Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk
melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui
bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi
dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan mengikuti organisasi,Masyarakat dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu,
masyarakat juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang
tidak pernah ikut organisasi dan . Selain itu, dalam organisasi juga bisa
melatih softskill seseorang.
C. KEPEMIMPINAN
YANG BAIK DALAM ORGANISASI
Ordway
Tead di dalam bukunya The Art of
Leadership, menyatakan sebagai berikut : Pengertian Kepemimpinan merupakan
kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Sedangkan
lebih jauh Prof. Kimbal Young, menjelaskan bahawa kepempinan adalah bentuk dominasi
didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk melakukan sesuatu, berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.
S.P.
Siagian menambahkan adanya unsur jabatan yang memberi pengaruhi besar
dalam kepemimpinan seseorang dengan
menjabarkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangan
nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dari definsi – definisi
para ahli dapat saya simpulkan kepemimpinan yang baik yaitu :
1. Jujur
dan Dapat Dipercaya
Jujur dan dapat dipercaya adalah modal
dasar seorang pemimpin. Tidak hanya anggota tim yang harus memiliki sifat ini.
Dengan dilandasi oleh sifat ini, maka anggota timnya pun dengan sendirinya akan
mengikuti pimpinannya.
2. Mampu
Bertanggung Jawab
Tidak hanya menyalahkan anggota timnya
apabila target yang telah ditentukan tidak berhasil dicapai. Seorang pemimpin
pun harus mampu dan mau bertanggung jawab. Karena seorang pemimpin akan selalu
diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya dan keputusan yang
diambilnya.
3. Mampu
Menentukan Skala Prioritas
Seorang pemimpin hendaknya mampu
menentukan skala prioritas. Dengan skala prioritas, anggota timnya mampu
bekerja secara optimal dan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
4. Mampu Mendelegasikan Tugas
Pendelegasian tugas amat penting.
Seorang pemimpin harus bisa mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat.
Selain itu, pendelegasian juga merupakan salah satu cara untuk mempercayai
anggota timnya. Sehingga pemimpin mampu menempatkan anggota timnya sesuatu
dengan kapasitas masing-masing anggotanya. The right man on the right job. Dan
yang tidak kalah penting adalah dengan pendelegasian, pemimpin akan bisa lebih
fokus kepada tugas yang lebih penting.
5. Cepat
Menangani dan Mengatasi Masalah
Responsif dalam mengatasi masalah amat
penting agar masalah yang muncul bisa dengan cepat tertangani dan mendapat
solusi yang tepat. Sehingga permasalahan tidak berlarut-larut dan tidak
menimbulkan permasalahan baru lainnya.
6. Memiliki
Sikap Positif
Setiap pemimpin harus memiliki sikap
positif. Hal ini penting, karena dengan sikap positif akan mampu melihat
visinya kedepan dengan optimis, bukan sebagai sebuah beban yang harus dipikul.
7. Kemampuan
Berkomunikasi Efektif
Pemimpin perlu berkomunikasi secara
efektif agar pesan yang akan disampaikan jelas, tidak salah tangkap dan salah
arah. Kemampuan ini mutlak dimiliki, karena mampu menyelaraskan semua anggota
timnya mencapai tujuan yang ditentukan.
8. Keberanian
Sosial dan Percaya Diri
Seorang pemimpin yang baik memiliki
keberanian sosial dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga seorang pemimpin
mampu mengangkat harkat timnya. 3 cara untuk memboost keberanian perlu dibaca
lagi.
9. Mampu
Mengembangkan Setiap Anggota Tim
Setiap pemimpin yang baik selalu mengembangkan
setiap anggota timnya. Karena dengan SDM yang kuat, tujuan yang hendak dicapai
pun akan lebih mudah tercapai.
10. Mampu
mengendalikan keadaan
Seorang pemimpin dituntut dapat mengendalikan
keadaan. misalnya, seorang dituntut memiliki sifat humoris. Agar timnya pun
mampu tertawa disaat suasana sedang dilanda masalah. Sehingga permasalahan
tidak menambah beban yang sudah ada.
Daftar
pustaka
Hasibuan, Malayu (2003). Manajemen Sumber Daya Alam.
Jakarta: PT. Gunung Agung
Mukhyi, Abdul Mohammad, Saputra, Hadi Iman. (1995).
Pengantar manajemen umum (untuk STIE). Jakarta: Gunadarma
Leavitt, Harold J. (1992). Psikologi Manajemen.
Jakarta: Erlangga
Batteman, T.S., Scott A. Snell. (2008). “Manajemen:
Kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia yang kompetetif”. Jakarta: Salemba
humanika
http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf