Disusun sebagai Tugas Matakuliah Pendidkan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Febrina Tri
Wulandari
14514122
1PA08
DAFTAR ISI
Ø Pengertian Ketahanan
Sosial.............................................................................4
Ø Asas Ketahanan
Sosial........................................................................................4
Ø Tujuan Nasional, Falsafah Dan Ideologi Negara.................................................6
Ø Sifat Ketahanan Nasional
Indonesia...................................................................8
Ø Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Dalam Kehidupan
Bernegara..................8
Ø Tantangan Dan Hambatan Ketahanan
Nasional..............................................21
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................22
BAB I
A. Latar Belakang Penulisan
.Setiap bangsa mempunyai cita-cita karena berfungsi
sebagai penentu mencapai tujuan.Tujuan bangsa Indonesia telah dicantumkan dalam
Pembukaan UUD 1945.Dalam usaha mencapainya banyak mengalami hambatan,
tantangan, dan ancaman.Oleh karena itu, perlu kekuatan untuk mewujudkan.Kekuatan
untuk menghadapi masalah tersebut dikenal dengan istilah ketahanan
nasional.Ketahan nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar
kelangsungan hidup bangsa dapat dijamin.
Dalam sejarah perjuangan bangsa,
ketahanan bangsa Indonesia telah teruji. Kita mampu mengusir penjajahan Jepang,
Belanda, menghadapi separatis RMS, PRRI, Permesta, DI TII, PKI, GAM, dan Papua
Merdeka. NKRI tetap tegak berdiri karena memiliki daya tahan dalam menghadapi
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG). Bangsa Indonesia menghadapi
permasalahan KKN, Krisis Moneter, kemiskinan, pengangguran, konflik SARA,
pelanggaran HAM, SDM yang rendah, globalisasi. Hanya dengan ketahanan bangsa
saja kelangsungan hidup dapat terjamin. (Sunarso, dkk, 2006 :188).
Indonesia merupakan suatu bangsa
yang mempunyai banyak pulau di dunia, dimana banyak terdapat perbatasan negara
di berbagai pulau tersebut sehingga Indonesia sangat memerlukan ketahan
nasional didalamnya. Seperti kita ketahui banyak pulau indonesia yang belum bisa
terjaga dengan ketat oleh aparat keamanan kita. Hal ini sangat di perlukan oleh
negara kita, negara kita adalah negara yang sangat banyak sumber daya alamnya,
dimana seharusnya kita menjaga dengan sangat hati-hati. Seperti yang kita
ketahui banyak wilayah Indonesia yang dicuri atau diambil dengan negara lain.
Sehingga kita sangat memerlukan ketahanan nasional yang kuat dalam bangsa kita.
Ketahanan nasioanl dapat dilakukan
dengan banyak cara seperti : kekuatan masyarakat dalam menjaga kelestarian dan
daerah yang mereka tempati dimana apabila ada orang masuk kita wajib
melaporkannya kepemerintahan dan kepada daerah atau adat setempat serta yang
tak kalah penting adalah dukungan pemerintahan dan kecintaan pemerintahan pada
daerah tersebut untuk menjaga dan mengamankan daerah tersebut. Kita mempunyai
sangat banyak tentara untuk menjaga perbatasan tersebut dan seharusnya
pemerintah tidak mempunyai alasa untuk tidak menjaga ketahan nasional tersebut.
Ketahanan nasional sendiri mempunyai banyak aspek, diantaranya : aspek ekonomi,
sosial budaya, politik, ideologi dan lain-lain. Dimana semuanya sangat berarti
bagi generasi bangsa apabila dari sekarang sudah dijaga dan dirawat serta
dipedulikan oleh kita semua.
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai
cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan umtuk seluruh rakyat dan bangsa indonesia, serta menjadi tujuan
hidup berbangsa dan bernegara Indonesia. Dengan ideologi yang kuat, diharapkan
ketahanan nasional dapat selalu dijaga dan diperkuat.
BAB II
A. Definisi Dan Asas Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional berasal
dari kata ‘tahan’; tahan menderita, tabah, kuat, dan menguasai diri, tidak
mudah menyerah.Jadi ketahanan adalah perihal kuat, teguh, dalam rangka
kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal di suatu
wilayah dan berdaulat. Dengan demikian Ketahanan nasional adalah perihal
keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional (Sunarso,dkk, 2008).Ketahanan
nasional meliputi dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.Unsur
kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou :
·
Faktor tetap ( satble factor ) : geografi dan sumber daya alam
·
faktor yang berubah ( dynamic factors ) : kemampuan Industri,
militer, demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomatis.
B. Asas Ketahanan Nasional
Asas
Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan kemakmuran dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang
mendasar dan esensial.Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa
dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem
kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri.
Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa
pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang
dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
2.Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh
Terpadu
Sistem
kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk
perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Ketahanan
Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).
3.Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem
kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi.Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi
dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul
berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan
sikap mawas ke dalam maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke
dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan
kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas ke Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan
berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima
kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Asas
kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi konflik yang bersifat
saling menghancurkan.
C. Tujuan Nasional, Falsafah Dan
Ideologi Negara
Ø Tujuan
Nasional
Tujuan Nasional
menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional
karena Suatu organisasi apapun bentuknya dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal maupun
eksternal, demikian pula negara.
Ø Falsafah
Falsafah adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan.
Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran. Hal
ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai
berikut:
a. Alinea
Pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Maknanya
kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak
asasi manusia.
b. Alinea Kedua
menyebutkan : “Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesian yang merdeka, berdaulat, adil, dan
makmur.”
Maknanya
adanya masa depan yang harus di raih (cita-cita).
c. Alinea Ketiga
menyebutkan : “Atas berkat rah mat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang sebab maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaan.”
Maknanya
bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara
harus mendapat ridho Alloh yang merupakan dorongan spiritual.
d. Alinea Keempat
menyebutkan : “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaain abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Kuasa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.”
Maknanya adalah cita-cita
yang harus di capai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Ø Ideologi
ideologi
berasal dari kata idea, yang artinya pemikiran, konsep, atau gagasan dari kata
logos, yang artinya pengetahuan. Secara sederhana ideologi berarti pengetahuan
tentang ide-ide, keyakinan atau gagasan.Secara lebih luas, ideologi adalah
seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan
tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mgngembangkan kehidupan
nasional suatu bangsa dan negara.
Dari pengetahuan ideologi ini, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam konsep ideologi terkandung hal-hal sebagai berikut:
1. Berisi
prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara.
2. Menjadi dasar hidup
berbangsa dan bernegara.
3. Memberikan arah dan
tujuan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Dengan
demikian, bagi bangsa dan negara ideologi sangatlah penting karena memberikan
dasar arah dan tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya,
tanpa ideologi, suatu bangsa tidak akan dapat berdiri kokoh dan mudah
terombang-ambing oleh derasnya persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian
juga, suatu bangsa dan negara meskipun memiliki ideologi nasional, apalagi
ideologi nasionla tersebut tidak dihayati dan diamalkan oleh masyarakat
bangsanya (termasuk pemimpinnya), ideologi tersebut hanya merupakan simbol
belaka yang tidak mempunyai arti apa-apa bagi kelangsungan hidup bebangsa dan
bernegara.
Kurangnya
pengamalan ideologi nasional oleh masyarakat dapa terjadi apabila karena
prinsip-prinsip dasr serta arah tujuan yang terkandung dalam ideologi tersebut
tidak dipahami, dimengerti, dipergunakan dan dilaksanakan sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara.
Bagi bangsa
Indonesia, sudah jelas dan tegas bahwa yang menjadi ideologi nasional kita
adalah Pancasila seperti yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.
Pancasila adalah dasar negara dan juga sebagai pandangan hidup bangsa ini
memiliki nilai-nilai yang memberikan arah dan tujuan yang jelas, yaitu menuju
masyarakat yang adil dan makmur yang memiliki rasa:
1. Ketuhanan yang Maha
Esa
2. Kemanusiaan yang adil
yang beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Ideologi
bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
ideologi perjuangan, yaitu ideologi yang sarat dengan jiwa dan semangat
perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Negara kita
menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional sesuai dengan cita-cita, jiwa,
dan kepribadian bangsa.Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai kenersamaan,
kekeluaargaan dan keseimbangan dalam segala bidang kehidupan, yaitu bidang
politik, ekonommi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (poleksosbud hankam)
serta memiliki nilai-nilai yang lebih baik dibandingkan dengan
ideologi-ideologi yang ada.
Pancasila
sebagai ideologi negara Indonesia dapat diartikan Pancasila merupakan suatu
konsep tentang sistem nilai yang secara individual maupun kebersamaan dipandang
sebagai prinsip hidup ideal yang dicita-citakan dan kita inginkan untuk
diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan negara kita Republik Indonesia.
D.
SIFAT KETAHANAN NASIONAL
INDONESIA
1.
Mandiri = Percaya pada
kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan
kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan
2. Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
3. Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan
meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4. Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif
dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.
E.
PENGARUH
ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi
sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama
pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sulit dipantau karena sangan komplek.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan
antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek alamiah
(Statis)
a)
Geografi
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara
dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia
dan Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan.Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik
setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat,
keindahan yang berbeda-beda.Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya
ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa.Dari kondisi
tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis.Geopolitik merupakan
kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan
geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.
b)
Kekayaan Alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi
tidak tersebar secara merata.Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah
satu dengan daerah lainnya berbeda-beda.Oleh karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan
secara merata dan optimal.Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya
dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki
arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan
antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus
didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan
generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.
c)
Kependudukan
Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu
negara.Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu
modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya,
namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan
apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung
kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung pembangunan.
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab
itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa
yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap
ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara
tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan
pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu
pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti
kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu
ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
- Aspek sosial (Dinamis)
a)
Ideologi
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang
merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.Dalam Ideologi terkandung
konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa.Keampuhan
ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi
serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.Suatu ideologi
bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri.
o
Ideologi Dunia
ü
Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat
(kontraksosial).Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada
manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk
penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan.Paham liberalisme
mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi
yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John
Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
ü
Komunisme(ClassTheory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.Golongan borjuis
menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan
mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis
& borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau mempertahankannya,
komunisme,akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
ü
PahamAgama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
o Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia.Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam
rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai
berikut:
1.
Pengamalan
Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2.
Pancasila
sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3.
Bhineka
Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4.
Contoh
para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal
yang sangat mendasar.
5.
Pembangunan
seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya
materialisme dan sekularisme
6.
Pendidikan
moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke
dalam mata pelajaran lain
b) Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang
berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.Politik di Indonesia:
o
Politik DalamNegeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:
ü
StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinannasional.
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinannasional.
ü
ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
ü
.BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
ü
KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional
o
Luar Negri
Salah satu sasaran
pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar
Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena
tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak
bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar
cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan
kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem
pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri =
meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan
citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi
kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan
dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar
negeri perlu ditingkatkan
c) Ekonomi
Perekonomian:
1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi
barang-barang jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak
terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan
sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar.
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ‘45
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak
dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta.Secara makro sistem
perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai
hal yang menunjang, antara lain:
ü Sistem
ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan
merata.
ü Ekonomi
Kerakyatan Menghindari:
a.Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi
yang kuat.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.
d) Sosial Budaya
Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan,
solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil
hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan
utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
Kebudayaan diciptakan oleh faktor
organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan
sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis).Local genuis itulah pangkal segala
kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.Interaksi budaya harus berjalan
secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap
budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki
sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan
seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
e) Pertahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan Indonesia=>
Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan
keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan,
menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh
bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu
fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai
intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan
melalui empat pendekatan:
- Ancaman
- Misi
- Kewilayahan
- Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari
luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi
ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta
atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke
keadaan darurat.Secara geografis ancaman dari luar
akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia
(initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan
keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan
keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.Kekuatan
Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak
menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan
alasan-alasan:
- Menegakkan HAM
- Demokrasi
- Penegakan hukum
- Lingkungan hidup
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun
kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi
diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces):
ü
Perlawanan bersenjata =
TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
ü
Perlawanan tidak bersenjata
= Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS.
ü
Komponen pendukung =
Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat
terhadap bencana perang.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
ü
Mewujudkan
kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
ü
Indonesia
adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
ü
Pembangunan
pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas
keamanan.
ü
Potensi
nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
ü
Mampu membuat
perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
ü
Pembangunan dan
penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia
yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang
dan damai.
ü
TNI sebagai tentara rakyat, tentara
pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
ü
Polri sebagai kekuatan inti
KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
F.
TANTANGAN
DAN HAMBATAN KETAHANAN NASIONAL
1. tantangan
adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.
2. ancaman
adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak
kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
3. hambatan
adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional yangberasal dari dalam.
tidak konsepsional yangberasal dari dalam.
4. gangguan
adalah hambatan yang berasal dari luar.
BAB III
A. KESIMPULAN
Di berbagai belahan dunia terdapat
tiga system pemerintahan yang sering digunakan yaitu presidensial, parlementer
dan semipresidensial.Ketiga system tersebut masih berjalan dan digunakan sampai
sekarang karena ketiga sistem tersebut memiliki keunggulan masing-masing.
Tujuan dibentuknya sistem pemerintahan
negara pada umumnya sama yaitu demi keberlangsungan eksistensi Negara dalam
waktu yang relative lama yangdidasarkan pada cita-cita atau tujuan negara.
Lembaga-lembaga yang berada dalam satu sistem pemerintahan tersebut bekerja
secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan
di negara itu sendiri.
B.
SARAN
Sistem
pemerintahan dibentuk dan diadakan sebagai sarana untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan Negara. Maka dari itu setiap komponen yang
ada didalamnya haruslah bekerja sama dan bekerja sesuai dengan fungsinya
seoptimal dan sebaik mungkin supaya kestabilan Negara tetap terjamin.
Setiap Sistem pemerintahan memiliki
kelemahan dan kelebihannya masing-masing, meskipun telah muncul sistem
semipresidensial yang dilatarbelakangi supaya dapat meminimalisir kekurangan
yang ada tentulah masih akan terdapat kekurangan atau kelemahan yang akan
muncul, hal ini dapat terjadi apabila individu atau orang-orang yang berada
dalam pemerintahan tersebut tidak dapat menjalankan tugas dan amanah yang
dibebankan kepadanya dengan baik. Untuk itulah perlu adanya kesiapan dan juga
kematangan emosional serta pemahaman wawasan terhadap tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya, serta dibekali dengan iman dan ketakwaan supaya apa yang
dilakukan berada pada jalan yang benar terhindar dari keburukan –KKN- dan
mendapatkan perubahan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Sebaik
apapun sistem pemerintahan komponen atau orang-orang yang menjalankan roda
pemerintahan tersebut menjalankan roda pemerintahan dengan sewenang-wenang, dan
hanya memperdulikan keuntungan sendiri semata maka dapat diramalkan Negara
tersebut tentulah akan mengalami kemunduran atau bahkan kehancuran. Untuk itu
saran dari penulis seyogyanya para penggerak roda pemerintahan dapat
menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin demi kesejahteraan bersama dan demi
kestabilan Negara dalam waktu yang relative lama.
DAFTAR PUSTAKA
KETAHANAN
NASIONAL
Disusun sebagai Tugas Matakuliah Pendidkan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Febrina Tri
Wulandari
14514122
1PA08