MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.
PENGERTIAN
PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata erita berasal dari bahasa sansekerta
dharaartinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir ataupun batin,
atau dengan kata lain penderitaan psikis atau fisik
Contoh kasus penderitaan :
* Penderitaan secara psikis =
yaitu penderitaan secara mental.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.
contohnya : Ketakutan yang sangat berlebihan dirasakan oleh anak-anak karena takut dimarahi orang tuanya. itu memberikan beban batin dan gejolak pada hati sang anak. sehingga menimbulkan rasa takut bersosialisasi serta berinteraksi dengan dunia luar.
* Penderitaan secara Fisik =
yaitu penderitaan yang terlihat pada fisik.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan wajar
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
contohnya : Penderitaan yang dialami oleh para TKW indonesia yang bekerja diluar negeri.
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan wajar
contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
B.
SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan
sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau
rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
phobia adalah suatu gejala
dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan
ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita
hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita
sepuluh kali lebih parah.
Banyak sebab yang menjadikan
seseorang merasa ketakutan, antara lain :
~> Claustrohobia = Rasa
takut terhadap ruang yang tertutup
~> Agoraphobia = Rasa takut terhadap ruang yang terbuka
~> Gamang = Ketakutan b ila seseorang berada ditempat yang tinggi
~> Kegelapan = Suatu rasa takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
~> Kesakitan = Rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
~> Kegagalan = Ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami kegagalan
~> Agoraphobia = Rasa takut terhadap ruang yang terbuka
~> Gamang = Ketakutan b ila seseorang berada ditempat yang tinggi
~> Kegelapan = Suatu rasa takut bila seseorang berada di tempat yang gelap
~> Kesakitan = Rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami
~> Kegagalan = Ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalani mengalami kegagalan
C.
KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah :
·
nampak pada
jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
·
nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau
mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan
reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang
mendorongnya kearah positif dan negatif.
·
Positif; trauma
jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam
hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
·
Negatif; trauma
yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu
tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi
yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang
primitif atau ke kanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola
yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang
lain.
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang
yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga
yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia
riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi nya
sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
D.
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara
berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya
sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan
hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak
boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman
dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang
kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan
kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada
Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya
bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
E.
PENDERITAAN MEDIA MASA DAN SENIMAN
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti
mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang
yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian
dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa
adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia,
terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat
mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2
bagian sebagai berikut :
- Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
- Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan
dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin
mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini
terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental
merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan
kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada
orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa
pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau
antusiasme).
SUMBER :
http://dewirosdyana.wordpress.com/ilmu-budaya-dasar/bab-1-manusia-dan-kebudayaan/. 1 Oktober 2013https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/